“Misalnya pembangunan Masjid Al Jabbar, lalu pelebaran jalan di Garut dan Sukabumi. Soal jalan, akan berdampak langsung untuk mempercepat waktu perjalanan,” jelasnya.
Iwan menambahkan, infrastruktur jalan yang terbangun akan mempercepat waktu dan menurunkan biaya transportasi. Ketika lebih lancar, biaya perjalanan yang dikeluarkan akan lebih murah.
“Secara tidak langsung akan menghemat. Kalau diakumulasikan akan menurunkan biaya,” tandasnya.
Seperti diketahui, Jamu merupakan program yang ada di masa kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.
Program ini hadir untuk memastikan infrastruktur sebagai layanan dasar masyarakat, berupa jalan dan jembatan tetap prima.
Selain pemantapan jalan dan jembatan, di era kepemimpinan Ridwan Kamil sebanyak 18 ruas jalan tol beroperasi, terbaru adalah Tol Cileunyi Sumedang Dawuan dan Tol Bogor Ciawi Sukabumi seksi II Cikedung-Cibadak.
Selain memastikan kemantapan jalan yang menjadi kebutuhan reguler masyarakat. Pememrintah Provinsi Jawa Barat pun tengah merancang pembangunan Jalur Tengah Selatan yang membentang dari Sukabumi sampai Pangandaran. Jalur Tengah Selatan ini berada di tengah antara jalur tengah dan jalur pantai selatan Jawa Barat yang selama ini sudah eksisting.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat. Bertahap, Pemprov Jabar akan melakukan pendataan untuk pembebasan lahan untuk jalan sepanjang 375 kilometeter.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini