Di sisi lain, Haris juga menyadari jika koalisi non-parlemen di daerah, banyak yang tidak bisa bertahan. Hal itu disebabkan adanya perbedaan dengan keputusan pusat.
“Karena kita juga harus menghormati, masing-masing partai punya otoritas masing-masing yang kuat, saya sadari itu. Tapi kita di Jawa Barat fokus dulu dengan apa yang kita hadapi, yang penting potensi sumber daya yang kita punya, struktur dan massa pemilih itu bisa kita salurkan pada saluran yang benar,” bebernya.
Dengan modal dukungan hingga 1,7 juta suara, kata Haris, pihaknya berharap para paslon di Pilgub Jabar nanti bisa melihat peluang kemenangan dalam Koalisi Jabar Menang ini.
“2018 RK itu lima koma sekain juta suaranya. Sudrajat-Syaikhu itu lima koma sekian juta. Jadi 1.7 itu akan mempengaruhi siapapun calon, karena rata-rata di Jawa Barat itu suara sah 17 juta, kita 10% dari 17 juta itu,” katanya.
“Mudah-mudahan calonnya pada sadar,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini