bukamata.id – Acara diskusi yang digelar Change Indonesia dengan melibatkan Anies Baswedan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) pada Minggu (8/10/2023) dibatalkan sepihak oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Kendati begitu, kegiatan tetap berjalan setelah setelah panitia dan peserta kegiatan memanfaatkan halaman GIM. Terkait masalah ini, Bey Machmudin buka suara.
Menurut Pj Gubernur Jawa Barat itu, pembatalan dilakukan oleh Pemprov Jabar karena izin yang diberikan bukan agenda politik, melainkan diskusi semata.
“Mohon dilihat secara utuh, pertama adalah ada pengajuan permohonan izin. Di situ disampaikan digunakan untuk diskusi,” ujar Bey, Senin (9/10/2023).
Kegiatan itu diketahui mengandung unsur politik setelah muncul spanduk yang mengarah pada praktiknya. Padahal aset pemerintah tidak boleh digunakan untuk urusan itu.
“Saya kira juga Bapak Anies sebagai mantan gubernur, mantan menteri juga paham,” kata Bey. “Ada aturan yang harus ditegakkan oleh para ASN ini,” ujarnya.
Bey menegaskan bahwa KPU pun melarang kegiatan mengarah kepada kampanye sebelum masanya. Selain itu, Disbudpar Jawa Barat hanya sekedar menegakkan aturan.
Terkait kegiatan serupa di GIM pada 17 September 2023, Bey berkilah dengan menyebut kegiatannya tidak melibatkan kontestan. Padahal acara diinisiasi untuk mendukung Ganjar Pranowo.
“Informasi saya dapat, ya, dari ASN ini juga tidak ada tertera jelas capres-cawapres yang 17 September 2023,” ujar dia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini