Bertemu dengan masyarakat tionghoa di kampanye perdananya tersebut bertujuan untuk menggerakan toleransi antara agama, antara umat yang beragama.
“Kita sebagai warga Jamiah Nahdlatul Ulama, kedekatan dengan minoritas itu luar biasa. Dulu digagas oleh Gus Dur dan memang Gus Dur adalah sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari perkembangan sejarah, perkembangan Indonesia terutama di dalam aspek toleransi di bidang agama dan golongan yang ada di Indonesia,” paparnya.
Selain itu, Acep juga menyampaikan masukan dari para masyarakat Tionghoa mengenai masalah-masalah yang masih menjadi PR dan harus diselesaikan.
“Terutama di bidang pendidikan dan juga di masalah ekonomi, tentu sosial dan keagamaan dan juga masalah-masalah yang lain,” katanya.
“Yang terutama kita ditekankan adalah bagaimana kita harus membangun masyarakat Indonesia, terutama di Jawa Barat, menjadi masyarakat yang sejahtera lahir dan batin,” tambahnya.
Disinggung terkait hasil survei yang masih kecil, Acep mengatakan, akan akan berusaha maksimal dan menjemput takdir dengan melakukan kegiatan silaturahmi seperti ini.
“Di samping nanti juga akan ada kegiatan-kegiatan lain yang memang tidak saja saya yang datang, tetapi tim juga kita bagi. Karena waktu hanya dua bulan lagi, hanya dua bulan lagi tentu kami memerlukan tim yang luar biasa,” paparnya.
Terkait dengan survei yang masih dinilai kecil tersebut, Acep memaklumi hal tersebut karena ia bersama Gita baru memulai perkenalan kepada masyarakat dalam waktu satu bulan.
“Untuk survei ya karena yang lain kan sudah dua tahun yang lalu, kita hanya baru satu bulan, ya wajahlah. Tetapi yang terpenting bagaimana endingnya bahwa, kita bisa memenangkan di dalam pertarungan pilgub yang akan datang,” ungkapnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini