“Yang ketiga pilar keamanan. Kalau negara yang aman maka akan tentram dalam menjalani pilar-pilar yang di atas,” tambahnya.
Setelah menyampaikan kultum, Ahmad Syaikhu kemudian berdialog bersama para kiai dan tokoh masyarakat. Dalam dialog itu, Ahmad Syaikhu menyerap dan memberikan solusi atas aspirasi yang disampaikan, salah satunya terkait masalah kemacetan.
“Terkait kemacetan di Sukabumi ini, karena ini jalanan provinsi maka nanti saya akan berkomunikasi dengan menteri PUPR. Seperti di Cianjur, pabrik-pabrik itu menyediakan parkiran angkot maka nanti di sini juga akan di lokasikan setiap pabrik-pabrik itu harus mempunyai parkiran angkot,” tuturnya.
Selain itu, Ahmad Syaikhu juga akan mendorong status perguruan tinggi swasta (PTS) di Sukabumi untuk menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).
“Masalah universitas swasta di Sukabumi, ini kewenangannya di pemerintahan pusat, tapi beberapa pemda membantu universitas swasta agar memenuhi persyaratan agar universitas bisa negeri. Harapannya nanti menteri pendidikannya dari PKS,” katanya.
Kemudian, Ahmad Syaikhu juga akan mendorong kenaikan pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satunya ada kenaikan gaji guru ngaji.
“Pada intinya diserahkan keuangan di pemerintahan daerah, pada saat saya jadi wakil wali kota di Bekasi itu anggarannya Rp6 triliun. Tidak hanya guru ngaji saja yang dapat tapi dari mulai pendeta, marbot, ataupun ketua RT RW. Makanya ini dampak dari kemampuan keuangan daerah,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini