bukamata.id – Sebuah video viral memperlihatkan aksi sekelompok massa yang melakukan sweeping terhadap warung yang buka pada siang hari selama Ramadhan. Insiden ini terjadi di Kabupaten Garut dan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Dilihat bukamata.id Sabtu (8/3/2025), dalam video berdurasi 49 detik itu memperlihatkan sekelompok orang mendatangi sebuah warung yang buka pada siang hari. Dalam rekaman tersebut, beberapa pengunjung tampak sedang duduk, merokok, dan menikmati kopi.
Seorang dari massa yang datang terlihat menanyakan alasan pengunjung tidak berpuasa.
“Nu saha iyeu? Eta kopi nu saha? Naha teu puasa? Muslim lain?” tanyanya dalam Bahasa Sunda.
Salah seorang pengunjung menjawab bahwa ia tidak berpuasa karena tidak sahur. Massa kemudian menunjukkan sikap agresif dengan menyiramkan segelas kopi dan menginterogasi pemilik warung.
Seorang pria lain yang terlibat dalam aksi tersebut bahkan menggebrak meja dan berbicara dengan nada tinggi kepada para pengunjung. Ketegangan semakin meningkat ketika seorang pembeli beradu argumen dengan beberapa anggota massa.
Respons Publik dan Pemerintah
Video ini memicu berbagai tanggapan dari warganet. Beberapa mengkritik tindakan sweeping tersebut sebagai bentuk intimidasi yang tidak seharusnya terjadi, sementara yang lain mendukung penegakan aturan selama Ramadan.
Kepala Satpol PP Garut, Basuki Eko, mengonfirmasi bahwa kejadian ini berlangsung pada Rabu (5/3/2025) di Jalan Ibrahim Adjie dan sekitar Guntur. Ia menyayangkan tindakan massa yang berujung pada aksi pengrusakan.
“Kami sangat menyayangkan aksi tersebut terjadi,” ujarnya.
Eko juga menjelaskan kehadiran personel Satpol PP dalam video yang beredar. Ia menegaskan bahwa anggotanya tidak terlibat dalam sweeping, melainkan sedang menjalankan patroli untuk mensosialisasikan Maklumat Ramadan. Namun, karena mereka bergerak dengan mobil sementara massa menggunakan sepeda motor, Satpol PP tiba di lokasi lebih lambat.
Meski demikian, empat anggota Satpol PP yang berada di lokasi diberikan teguran karena dinilai lalai dalam meminta bantuan segera untuk mengatasi situasi.
“Kami memberikan teguran kepada mereka karena tidak segera meminta dukungan tambahan,” jelas Eko.
Imbauan dan Tindakan Lanjutan
Terkait insiden sweeping yang dilakukan oleh kelompok massa, Eko mengungkapkan bahwa perwakilan kelompok tersebut telah bertemu dengan Pemkab Garut pada Jumat (7/3/2025) malam dan menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah dan masyarakat.
“Kami akan menindaklanjuti kasus ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkas Eko.