Dalam kariernya yang lebih dari tiga puluh tahun di industri periklanan, Uti Rahardjo melakukan berbagai terobosan untuk melestarikan batik.
Pada perayaan ulang tahun kedelapan Amandari Galery, Uti memaparkan “Pengembangan 8 Pilar Batik,” yang mencakup upaya mendorong kecintaan terhadap batik di kalangan generasi muda, pengembangan canting dan kompor elektrik, serta kerjasama dengan perusahaan yang memiliki program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya.
Pilar-pilar lainnya termasuk membangun jaringan dan ekosistem batik yang kuat, menciptakan buku tentang motif batik dan petuah-petuah berharga, mempromosikan batik ke mancanegara, dan memperkuat identitas bangsa melalui batik.
Ketua Umum PERPINA (Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia), Veve Safitri, mengapresiasi upaya Amandari Galery dalam mendukung kemandirian perempuan, khususnya para pengrajin batik.
“Kemandirian perempuan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana kita mendorong pendidikan leadership dan entrepreneurship bagi perempuan, agar mereka dapat terus berkembang di tengah persaingan global,” ujar Veve.
Veve menegaskan bahwa perempuan yang mandiri secara ekonomi tidak hanya memberikan dampak positif bagi keluarga mereka, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini