Di tempat yang sama, Dedi Taufik mengatakan selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat. Dalam kaitan pajak kendaraan bermotor, puluhan komunitas otomotif berkomitmen melakukan sosialisasi.
“Komunitas bisa menjadi mitra dalam sosialisasi pajak kendaraan bermotor, untuk meningkatkan komposisi sadar pajak. Minimal untuk anggota dan keluarganya hingga meluas kepada masyarakat umum,” terang dia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bapenda Jabar.
“Tentu kalau dilihat dari sisi potensi, komunitas otomotif jelas memiliki kendaraan, baik roda empat dan roda dua. Jika di kalkulasi, anggota dari puluhan komunitas ini sangat banyak, ada IMI juga ikut serta,” imbuhnya.
Upaya lain dari sisi penindakan, pihaknya menggelar operasi gabungan dengan pihak kepolisian di 27 kabupaten kota.
Sementara itu, Ade Muharam selaku Ketua Yayasan Ulul Abab menilai Gerakan sosial ini bisa melunturkan komunitas otomotif yang identic dengan hura-hura. Bantuan yang diberikan sangat bermanfaat bagi para santri.
Selama ini, ratusan santri yang berada di pesantren harus belajar di sebuah ruangan seperti saung. Jika hujan, kegiatan terpaksa dihentikan. Ia berharap, proses pembangunan kelas baru yang direncanakan dua lantai dengan enam ruangan itu bisa lancar.
“Komunitas otomotif memiliki kepedulian dan jiwa sosial, peduli dengan pendidikan. Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat. Ini sangat berarti bagi kami. Apalagi, pesantren ini kami khususkan untuk anak yang kurang mampu,” jelas dia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini