Di sisi lain, Michael mengakui, jika market Daihatsu khususnya di Jabar mengalami penurunan 3 persen sepanjang tahun 2023. Meski begitu, angka penjualan perbulan bisa mencapai 890 unit mobil.
“Alhamdulillahnya Daihatsu secara penjualan masih cukup baik. Di awal tahun ini kami merasakan adanya kecenderungan market yang masih wait and see. Mudah-mudahan dengan berlangsungnya Pemilu 2024 dengan lancar, lalu memasuki masa puasa, menjelang lebaran kami berharap market ini bisa rebound, bisa kembali lagi,” katanya.
Terkait target di 2024, Michael berharap, Daihatsu bisa tumbuh hingga 9 persen dibandingkan tahun 2023.
“Secara jumlah kurang lebih 900 unit per bulan dan dalam 1 tahun 10.800 unit,” ujarnya.
Michael menyebut, kontribusi Jabar untuk market nasional itu terbilang cukup kecil antara 3-5%. Sebab, Jabar secara market kontribusinya ke nasional tidak terlalu besar.
“Yang terpenting kami di Daihatsu Jawa Barat ini bisa kontribusi terhadap market otomotif secara umum,” imbuhnya.
Adapun produk andalan dari Daihatsu ini masih dipegang oleh Sigra dan Ayla (LCGC).
“Kontribusi mereka berdua dalam penjualan sekitar 30 persanan. Tapi itu juga terbentuk karena market di Jawa Barat sendiri lebih ke tipe LCGC, alhamdulillah produk kami fit di market,” katanya.
“Kemudian diikuti dengan Terios, Terios kami ini berkontribusi sekitar 10-12%, Jawa Barat surprisingly market SUV Mediumnya sangat besar, lebih besar dari market medium di daerah-daerah lain. Kemudian diikuti dengan Pickup sekitar 7%,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini