Obligation tersebut dijadwalkan untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2024, memberi peluang lebih besar bagi investor untuk memperdagangkannya di pasar sekunder.
Dalam pencapaiannya, bank BJB berhasil mencatatkan permintaan sebesar Rp4,66 triliun, melebihi nilai emisi yang diterbitkan sebesar Rp1 triliun.
Hal ini mencerminkan tingginya minat investor terhadap produk obligasi dari bank BJB dan memperkuat posisinya sebagai salah satu bank yang dipercaya oleh investor institusi dan ritel.
Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat likuiditas bank BJB, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
Dana yang diperoleh dari penerbitan Sustainability Bond ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan baru maupun pembiayaan ulang yang termasuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS), sesuai dengan POJK Nomor 18 Tahun 2023 tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang dan sukuk berlandaskan keberlanjutan.
Sebagai informasi, portofolio keberlanjutan bank BJB per September 2024 telah mencapai Rp18,2 triliun, tumbuh 15,2% secara year-on-year, dengan sebagian besar disalurkan untuk kegiatan usaha ramah lingkungan (49,9%), dan sisanya untuk sektor UMKM serta sektor keberlanjutan lainnya.
Penerbitan Sustainability Bond ini juga merupakan bagian dari komitmen bank BJB dalam mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini