bukamata.id – Kementerian Agama (Kemenag) membantah pernyataan politisi PDI Perjuangan (PDIP), Selly Andriany Gantina soal kuota haji reguler.
Menurut Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie, Selly salah dalam membaca data. Kesalahan Selly selain karena persoalan teknis, juga karena tidak memahami alur pelunasan biaya haji.
“Saya mendengar dan mencermati statement Selly dalam talk-show itu. Jelas pertama dia salah membaca data dan kedua tidak memahami alur pelunasan biaya haji,” ucap Anna Hasbie di Jakarta, dikutip Rabu (17/7/2024).
Menurutnya, sebagai seorang politikus, langkah tersebut sangat disayangkan.
“Sayang, Selly langsung melempar praduga tentang jual beli,” ujarnya.
Anna menjelaskan, selama operasional haji, Siskohat menyajikan sejumlah data yang bisa diakses publik. Sajian datanya cukup lengkap, mulai dari Pelunasan Haji Reguler, Pelunasan Haji Khusus, Keberangkatan, Kedatangan (di) Arab Saudi, Kepulangan, Kedatangan (di) Indonesia, hingga profil dan jemaah wafat.
“Data yang disajikan lengkap dan ini bagian dari komitmen Kemenag dalam keterbukaan informasi,” imbuhnya.
Terkait data pelunasan, kata Anna, jika dibuka menu Pelunasan Haji Reguler, maka akan tersaji pilihan menu status cadangan dengan pilihan 0 (bukan cadangan) dan 1 (cadangan). Selain itu, ada pilihan menu tahap pelunasan dengan pilihan 1 (tahap I) dan 2 (tahap II).
“200.362 jemaah yang melunasi biaya haji yang dimaksud Selly itu baru jumlah jemaah reguler dan cadangan yang melunasi biaya haji pada tahap 1. Masih ada 20.612 jemaah reguler dan cadangan yang melunasi biaya haji pada tahap 2,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini