Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru
Segera cair bansos KLJ Agustus 2025,

BSU Kembali Cair di Oktober 2025? Ini Cara Cek dan Syarat Penerimanya

Kamis, 2 Oktober 2025 01:00 WIB

Bangkok Tak Berkutik! Persib Ciptakan Kemenangan Bersejarah di ACL Two

Rabu, 1 Oktober 2025 21:56 WIB
Ilustrasi PNS.

Update Gaji PNS Golongan I-IV Oktober 2025: Cek Rinciannya di Sini!

Rabu, 1 Oktober 2025 21:03 WIB
Facebook Instagram YouTube TikTok
Terbaru
  • BSU Kembali Cair di Oktober 2025? Ini Cara Cek dan Syarat Penerimanya
  • Bangkok Tak Berkutik! Persib Ciptakan Kemenangan Bersejarah di ACL Two
  • Update Gaji PNS Golongan I-IV Oktober 2025: Cek Rinciannya di Sini!
  • Andrew Jung Cetak Gol, Persib Unggul 1-0 Bangkok United di Babak Pertama
  • Berhenti Pakai LK21! 32 Platform Streaming Legal HD dan 4K yang Wajib Dicoba
  • Hasil dan Fakta Menarik Super League 2025/26: dari Skor hingga Statistik Unik
  • BSU Rp600.000 Oktober 2025: Cek Status Anda Sekarang Lewat Link Resmi!
  • Debut Andrew Jung di Lini Serang Persib Lawan Bangkok United Malam Ini
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Kamis, 2 Oktober 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Bapenda Jabar Genjot PAD Hadapi Pemangkasan Dana Transfer Pusat Rp2,4 Triliun

Oleh Aga GustianaSenin, 29 September 2025 14:48 WIB2 Mins Read
Gedung Sate
Gedung Sate. (Foto: Biro Adpim Jabar)
ADVERTISEMENT

bukamata.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat menegaskan komitmennya menjaga layanan publik meski menghadapi tantangan besar berupa pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat pada 2026.

Kepala Bapenda Jabar, Asep Supriatna, mengungkapkan total pengurangan dana transfer mencapai Rp2,458 triliun. Angka ini berasal dari beberapa pos, di antaranya:

  • Dana bagi hasil pajak pusat turun dari Rp2,2 triliun menjadi Rp843 miliar.
  • Dana alokasi umum (DAU) menyusut dari Rp4 triliun menjadi Rp3,3 triliun.
  • Dana alokasi khusus (DAK) fisik senilai Rp276 miliar dihapus.
  • DAK nonfisik untuk BOS turun dari Rp4,8 triliun menjadi Rp4,7 triliun.

Situasi ini menjadi tantangan tersendiri karena jumlah siswa SMA/SMK di Jabar terus meningkat setiap tahun.

Optimisme di Tengah Tekanan Anggaran

Asep menegaskan, pemangkasan dana transfer tidak boleh mengurangi keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

“Jalan harus tetap terbangun, layanan kesehatan harus tetap optimal, sarana pendidikan juga harus terus tersedia. Kepentingan masyarakat tetap harus terjaga,” tegas Asep, Senin (29/9/2025).

Ia menambahkan, kondisi ini justru menjadi momentum untuk memperkuat inovasi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sejak menjabat pada Mei 2025, ia mengapresiasi langkah-langkah strategis seperti perluasan layanan Samsat, kerja sama dengan mitra, hingga pengembangan kanal pembayaran digital.

“Tahun 2026 tugas kita sangat berat, dana transfer pusat mengalami pengurangan hampir Rp2,4 triliun. Saya ditugaskan Pak Gubernur untuk bekerja keras. Saya di sini bukan untuk bersenang-senang, mudah-mudahan amanat ini bisa dijalankan,” ucapnya.

Respons Gubernur Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya juga menyoroti pengurangan dana transfer tersebut. Menurutnya, APBD Jabar 2026 yang semula diproyeksikan Rp31,1 triliun kini harus direvisi menjadi Rp28,6 triliun.

“Saya sebagai gubernur, pembangunan infrastruktur, pendidikan, layanan kesehatan, dan irigasi tidak boleh berkurang,” kata Dedi.

Untuk menutupi kekurangan, ia menyiapkan strategi efisiensi anggaran. Beberapa langkah yang ditempuh antara lain:

  • Belanja hibah dipangkas dari Rp3,03 triliun menjadi Rp2,3 triliun, dengan fokus pada beasiswa bagi pelajar tidak mampu.
  • Bantuan keuangan untuk kabupaten/kota dikurangi dari Rp2 triliun menjadi Rp1,2 triliun.
  • Belanja barang dan jasa termasuk makan minum, ATK, dan perjalanan dinas diturunkan dari Rp7,6 triliun menjadi Rp6,9 triliun.

Fokus pada Pelayanan Publik

Baik Asep maupun Dedi sepakat bahwa solusi atas pengurangan dana transfer pusat ada pada peningkatan PAD serta pengelolaan anggaran yang lebih efisien. Dengan begitu, masyarakat tetap mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang layak meski anggaran lebih terbatas.

ADVERTISEMENT
Bapenda Jabar Dedi Mulyadi PAD Pemprov Jabar
Share. Facebook Twitter WhatsApp
ADVERTISEMENT

Jangan Lewatkan

Ilustrasi PNS.

Update Gaji PNS Golongan I-IV Oktober 2025: Cek Rinciannya di Sini!

Cara cek penerima BSU 2025 di aplikasi JMO

BSU Rp600.000 Oktober 2025: Cek Status Anda Sekarang Lewat Link Resmi!

Percepat Investasi di Jawa Barat, bank bjb Fasilitasi Roadshow dan Proyek Prioritas

bank bjb Dukung Program Magang Jepang, Tingkatkan Literasi Keuangan Pekerja Migran

Donald Trump

Pemerintah AS Shutdown Ketiga di Era Trump, Begini Dampak Besarnya!

Mudah dan Praktis! Bayar Pajak Kendaraan Sekaligus Aman dengan bjb T-SAMSAT

Terpopuler
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia saar konferensi pers.

Fakta di Balik Video Tangis Bahlil Lahadalia yang Diklaim Dicopot Prabowo

Kamis, 25 September 2025 10:02 WIB
viral andini permata

Andini Viral Full Video Gegerkan Media Sosial, Ini Fakta yang Perlu Diketahui

Minggu, 13 Juli 2025 09:10 WIB
Amalia Mutiya Zain

Link Video Full Amalia Mutiya Zain Jadi Viral, Warganet Diminta Waspada Bahaya Tautan Palsu

Selasa, 12 Agustus 2025 09:08 WIB
bulan sutena

Link Video Syur Mirip Bulan Sutena Viral, Publik Diimbau Waspada Deepfake

Selasa, 12 Agustus 2025 09:18 WIB
Sahara vs Yai Mim menjadi salah satu kasus viral dan menjadi sorotan publik.

Plot Twist Kasus Viral Yai Mim vs Sahara: Mantan Dosen UIN Malang Disebut Korban Framing

Senin, 29 September 2025 10:24 WIB
Facebook Instagram YouTube TikTok
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.