“Dengan adanya sosialisasi dengan mahasiswa ini biar lebih banyak lagi masyarakat yang aware ikut mengawasi menjadi pengawas partisipatif ketika ada temuan untuk agar dilaporkan ke Bawaslu,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kajian dan Advokasi Kohati Jabar, Silmi Hannan Dita mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa khususnya perempuan dalam proses Pilkada 2024 di Jabar.
“Kegiatan ini berfungsi untuk meningkatkan kapabilitas dari perempuan-perempuan terutama untuk pemilih pemula di Jawa Barat, dalam menghadapi Pilkada Serentak,” ucap Silmi.
Silmi mengatakan, ada sebanyak 23 peserta yang dinyatakan lulus verifikasi dalam kegiatan ini.
“Karena kita melalui verifikasi berkas sehingga ada persyaratan-persyaratan khusus, seperti pembuatan esai dan lain sebagainya, dari 15 cabang di ruang lingkup HMI Jawa Barat,” katanya.
Silmi berharap, dengan mengikuti kegiatan ini bisa meningkatkan perempuan-perempuan ini untuk berpartisipasi aktif, khususnya di bidang politik dan demokrasi.
“Karena melihat perempuan-perempuan saat ini itu terkungkung dalam benaknya sendiri dan tidak berani untuk mengambil langkah-langkah strategis di kedepan hari,” imbuhnya.
Maka dari itu, lanjut Silmi, kegiatan ini berfungsi untuk meningkatkan agar perempuan itu kedepannya mampu untuk membentuk strategi-strategi maupun berperan aktif di Pilkada 2024.
“Dan juga untuk menyebarkan awareness kepada masyarakat khususnya agar kita ini nantinya bisa menjadi pengawas partisipatif dalam Pilkada 2024,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini