bukamata.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.
Menurut BMKG, wilayah Jawa Tengah terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.
Adapun kondisi tersebut menurut BMKG dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.
Menyikapi adanya prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
“Terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
Sebagai bentuk respon cepat atas rentetan kejadian bencana hidrometeorologi di sepanjang Pantura Jawa Tengah, BNPB akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) jilid 2. Sebelumnya, operasi TMC ini dilakukan untuk penanganan banjir besar di Demak pada satu bulan yang lalu demi mengurangi tingkat curah hujan di wilayah hulu maupun hilir.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini