“SE tersebut sifatnya antisipatif dan mitigatif, dengan harapan tidak ada kejadian serupa di masa depan. Kita ambil pelajaran dan hikmah dari kecelakaan di Subang,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua GIPI, Herman Muchtar mengatakan, semua pihak sepaham untuk memajukan industri pariwisata Jabar, serta mengapresiasi atas inisiatif Pemprov Jabar mengajak GIPI berdiskusi.
“Kami keluarga besar GIPI Jabar menyambut baik diskusi informal yang berkesan ini. Kami berharap ada tindak lanjut kongkrit dari semua pihak untuk kemajuan industri pariwisata Jabar,” ungkap Muchtar.
Pihaknya juga memahami latar belakang dan maksud dari SE Gubernur Jabar tentang Study Tour.
“Kami memahami SE dimaksud ditujukan untuk keamanan dan kemanfaatan pelaksanan study tour di Jawa Barat. Namun kami mohon juga Pemprov Jabar mengantisipasi dampak penafsirannya di lapangan,” ujar Muchtar.
Ketua Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Taufik Hidayat Udjo mengatakan agar kejadian Subang memantik semua pihak melakukan introspeksi.
“Kami di PUTRi, bagian dari GIPI, akan berintrospeksi dan siap mendukung Pemprov Jabar dalam melakukan standarisasi dan monitoring bagi pelaku jasa pariwisata, baik travel maupun destinasi wisata, agar aman dan nyaman, serta pariwisata Jabar lebih baik. Pelaku jasa pariwisata yang tidak legal harus ditertibkan,” kata Taufik.
Senada, Dewan Pakar GIPI, Heni Smith berharap, peristiwa kecelakaan maut di Subang dapat menjadi ajang introspeksi bagi semua pihak, termasuk berbagai asosiasi dibawah GIPI.
“Dimohon semua asosiasi yang tergabung di GIPI dapat mendisiplinkan anggotanya. Lakukan juga pengawasan yang berkelanjutan,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini