bukamata.id – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menentang keras adanya perundungan saat pelaksanakan kegiatan orientasi atau pengenalan siswa baru.
Hal itu disampaikan Bey menjelang dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2024 untuk semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa di Jabar kembali masuk sekolah pada Senin (15/7/2024).
“Sesuai aturan, jangan ada kekerasan. Orientasi itu lebih kepada pengenalan dan semangat karena sekolah baru. Tidak boleh ada kekerasan,” ungkap Bey di Kota Bandung, Jumat (12/7/2024).
Bey mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan diseminasi ke setiap sekolah.
“Kita sudah sampaikan (ke sekolah) untuk menghindari perundungan. Jangan sampai ada lagi,” tegasnya.
Bey pun menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar memantau kegiatan orientasi di setiap sekolah.
“Itu dimulai di tahap awal kegiatan sekolah, jangan ada perundungan. Saya minta Plh Kadisdik memantau orientasi ini,” ungkapnya.
Bey mengatakan, kegiatan orientasi hanya untuk menumbuhkan keakraban antar siswa dalam bingkai suasana yang menggembirakan.
“Betul-betul hanya untuk mengakrabkan, lebih bersifat gembira agar siswa semangat ke sekolah dengan lingkungan sekolah yang baru,” imbuhnya.
Bey pun meminta, masyarakat untuk tidak ragu atau takut melaporkan jika menemukan sekolah yang melakukan orientasi dengan kekerasan, melalui aplikasi Sapawarga.
“Kami tidak menoleransi sama sekali adanya kekerasan di sekolah. Saya minta (Kadisdik) untuk memantau langsung ke lapangan. Silakan bila ada yang merasa terdapat perundungan laporkan kepada kami lewat Sapawarga. Kami akan tindak tegas,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini