Dalam ajang tersebut, dia bersama Lutfhi mengusung suatu program bernama Dewi Sri atau Dedikasi Sastrawi untuk Bumi Asri.
“Ini merupakan program kebahasaan dan kesastraan untuk memberikan peningkatan pemahaman literasi lingkungan kepada ibu dan anak melalui mendongeng atau bercerita,” ucap Dyra.
Dyra menjelaskan, isu tersebut diangkat mengingat permasalahan lingkungan saat ini merupakan persoalan yang paling kompleks dan harus segera diselesaikan.
“Maka dari itu perlu diselesaikan dari tingkat terkecil yaitu dari tingkat keluarga atau juga rumah tangga,” ujarnya.
Dyra menyebut, Duta Bahasa Jabar sendiri berfokus pada dua program utama, yaitu Revitalisasi Bahasa Daerah dan Penginternasionalisasian Bahasa Indonesia.
“Jadi program-program Balai Bahasa Jawa Barat, sebagai mitra dan perpanjangan tangan dari Balah Bahasa Provinsi Jawa Barat mengedapankan kedua program tersebut,” imbuhnya.
Menjelang ajang pemilihan Duta Bahasa Nasional 2024, baik Lutfhi maupun Dyra menyiapkan sejumlah latihan. Salah satunya melatih berbahasa dengan baik dan benar.
“Keseharian yang biasa kami lakukan tentunya selalu berlatih agar bisa berbahasa dengan baik dan benar. Kami juga sudah berkontribusi dalam kegiatan Balai Bahasa,” ucap Luthfi.
Dalam ajang ini, kata Luthfi, dirinya berkontribusi dalam pembuatan video konten Revitalisasi Bahasa Daerah.
“Untuk pasangan saya (Dyra) berkontribusi dalam pembuatan video mengenai BIPA, BIPA adalah Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini