“Jangan memaksakan diri saat hujan ekstrem, lebih baik berhenti dan mencari tempat aman. Kita tidak tahu seberapa kencang anginnya, seperti yang terjadi di Cimahi, di mana angin kencang menyebabkan pohon-pohon tumbang,” ujarnya.
Bey menjelaskan bahwa prakiraan BMKG menunjukkan hujan intensitas tinggi akan terus terjadi dari November hingga akhir Februari 2025.
“Pohon-pohon yang seharusnya kuat pun bisa tumbang karena hujan ekstrem dan angin kencang, jadi kita harus lebih berhati-hati,” tambahnya.
Selain pohon tumbang, hujan ekstrem juga menyebabkan sekitar 2.000 lembar kertas suara milik KPU Kota Cimahi terkena air hujan yang masuk ke dalam gudang.
Bey mengungkapkan, Wali Kota Cimahi telah menginformasikan bahwa kertas suara tersebut terpapar hujan akibat kebocoran di gudang KPU.
“Wali Kota telepon tadi, memberitahukan bahwa ada kertas suara yang terkena hujan. Saat ini, Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal, sedang melakukan prosedur penyelamatan dengan mengeringkan kertas suara tersebut,” ungkap Bey.
Menurut Bey, setelah melalui proses pengeringan, ditemukan sekitar 194 lembar kertas suara yang perlu diganti.
“Ketua KPU Kota Cimahi sudah melakukan prosedur yang sangat baik untuk menyelamatkan kertas suara. Dari 2.000 lembar, hanya 194 yang perlu diganti,” katanya.
Bey juga mengingatkan agar KPU di kabupaten/kota lainnya di Jabar lebih berhati-hati dalam menyimpan kertas suara, terutama di musim hujan ekstrem.
Ia mendorong agar kertas suara disimpan di tempat yang aman, terhindar dari risiko kerusakan akibat kebocoran atau air hujan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini