bukamata.id – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyatakan bahwa penanggulangan bencana memerlukan peran serta semua pihak sampai ke tingkat desa/kelurahan sebagai aparatur paling dekat dengan masyarakat.
Hal itu disampaikan Bey Machmudin saat menjadi keynote speaker pada webinar kesiapsiagaan bencana dengan tema “Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Basah di Daerah Provinsi Jawa Barat”, secara daring melalui sambungan konferensi video, Kamis (19/12/2024).
“Diharapkan upaya penanggulangan bencana menjadi lebih cepat, tepat, dan terpadu sehingga mampu meminimalkan dampak bencana,” ucap Bey.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan kategori tinggi, sangat tinggi diprediksi akan mendominasi wilayah Jabar selama periode Desember 2024 – Februari 2025.
“Dapat mengakibatkan 61 kecamatan atau 9,73 persen kecamatan di Jawa Barat memiliki tingkat potensi banjir tinggi dan 340 kecamatan atau 54,23 persen kecamatan memiliki tingkat potensi banjir menengah,” ungkapnya.
Di samping itu, ada pula prakiraan terjadinya pergerakan tanah pada Desember 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Sebanyak 491 kecamatan atau 78,31 persen kecamatan di Jabar berpotensi pergerakan tanah tinggi, terutama daerah yang berbatasan dengan tebing dan lereng,” sebutnya.
Salah satu upaya Pemprov Jabar adalah meningkatkan sosialisasi dan informasi prakiraan cuaca peringatan dini, serta risiko bencana sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan bagi kabupaten/ kota hingga kecamatan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini