“Pengadaan akomodasi kami lakukan secara independen, dengan pengawasan ketat dari tim Itjen dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” jelas Hilman.
Konsumsi untuk Jemaah
Untuk layanan konsumsi, Kemenag memastikan ketersediaan makanan selama perjalanan haji. Jemaah haji akan menerima 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan selama 28 hari di Makkah, dan menu tambahan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Menu yang disajikan bercita rasa nusantara.
Persaingan Ketat Penyedia Layanan
Hilman juga mengungkapkan bahwa Indonesia tetap menjadi daya tarik besar bagi penyedia layanan di Arab Saudi. “Tahun ini, lebih dari 600 hotel dan 400 dapur mendaftar sebagai penyedia layanan, meskipun hanya sekitar 25%-30% yang akan digunakan,” tandasnya.
Dengan semua upaya ini, Kemenag bertekad untuk memberikan pengalaman haji yang nyaman dan berkualitas tinggi bagi seluruh jemaah Indonesia, sekaligus menjaga agar biaya penyelenggaraan ibadah haji tetap terjangkau.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini