Rigan mengaku, dirinya sering kali dibuat tidak bebas untuk menjelajah kawasan Braga sebelum adanya penerapan Braga Free Vehicle ini.
“Sebelum ada ini ga leluasa, terlalu banyak kendaraan juga Bandung sekarang, jadi lebih seru kalau lebih banyak beberapa tempat yang diakses dengan jalan kaki, hal-hal kaya gini seru,” katanya.
Sebagai warga lokal, Rigan mengaku sangat jarang untuk berkunjung ke Jalan Braga. Namun, setelah adanya penerapan Braga Bebas Kendaraan ini dirinya akan lebih sering untuk pergi berlibur bersama sang anak.
“Saya termasuk jarang liburan ke Braga, karena macetnya itu males. Setelah ada ini insya Allah kayanya lebih sering ke sini,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap, Braga Free Vehicle ini bisa diterapkan setiap hari tidak hanya di akhir pekan saja.
“Harapannya kaya gini tiap hari sih, bukan cuman weekend doang,” tandasnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono optimistis, Braga Free Vehicle akan memberi dampak positif, khususnya bagi kenyamanan wisatawan dan juga citra positif Jalan Braga yang selama ini dikenal sebagai area ikonik di Kota Bandung.
“Kami akan terus lakukan evaluasi. Dan tentunya kami meyakini Braga Free Vehicle akan memberi dampak positif,” ucap Bambang, Senin (29/4/2024).
Bambang menilai, Jalan Braga merupakan kawasan legendaris yang menjadi daya tarik wisatawan ke Kota Bandung. Namun, kondisi padat di kawasan Jalan Braga.
“Kita coba kembalikan legend dan heritage-nya Jalan Braga. Jadi siapapun yang ingin menikmati Jalan Braga ini bisa menikmati kawasan ini dengan maksimal,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini