bukamata.id – BMKG ungkap penyebab gempa sumedang yang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga awal Januari 2024 lalu dengan kekuatan magnitudo 4,8.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu menuturkan, sesar Sumedang sepanjang 2,5 kilometer, menjadi penyebab rentetan gempa yang terjadi. Hal ini diketahui berdasarkan penelitian dan identifikasi BMKG selama 2 bulan pasca gempa.
“Menurut survei yang sudah kita lakukan panjangnya (Sesar Sumedang) 2,5 kilometer dan kita fokus surveinya yakni wilayah Kota Sumedang yang terdampak, jadi panjangnya 2,5 kilometer itu lokasinya tepat di bawah kota Sumedang,” ujar Ayu dikutip dari situs resmi.
Ayu mengatakan, setelah teridentifikasi, pemerintah Sumedang harus memperkuat upaya mitigasi dan building code untuk mencegah dampak kerusakan atau korban jiwa jika gempa tersebut terjadi lagi.
“Kemudian kedua, adalah building code (peraturan pembangunan), sehingga kami menghasilkan data mikro zonasi untuk rujukan baik tata ruang dan tata wilayah, bagaimana building code bangunan didirikan,” ujarnya.
Merespon hal tersebut, PJ Bupati Sumedang Herman Suryatman akan segera memasukan mitigasi bencana ke dalam Peraturan Daerah (Perda) RTRW.
“Hasil kajian ini bermanfaat sebagai role input (masukan dalam hal kebijakan), pertama revisi Perda tentang RTRW karena mitigasi bencana gempa belum masuk dalam RTRW kita,” kata Pj Bupati Herman
Menurutnya dokumen hasil kajian BMKG akan menjadi patokan dalam merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) bagi Kabupaten Sumedang.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini