“Kalau jalan tengah, ada di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Majalengka. Kalau selatan ini ada Garut, Tasik, Ciamis, Banjar. Ini lebih selatan lagi, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran. Ini yang untuk banjir,” jelasnya.
Selanjutnya untuk bencana longsor, kata Anne, berpotensi terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Purwakarta, Sumedang, dan Majalengka.
“Jalan tengah ini Sumedang, Majalengka. Jalur selatan ini ada Bogor, Cianjur, Bandung Barat, Bandung, Cimahi, Bandung. Kota Bandung, Kabupaten Bandung tadi ya,” imbuhnya.
“Kemudian Kota Banjar, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasik, dan Kabupaten Ciamis. Sedangkan jalur selatan di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, alternatifnya juga ada gitu ya. Jalan alternatif di Kabupaten Bogor, Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut, Tasik, Pengandaran, Ciamis, Kabupaten Kuningan, dan Subedang.
Tak lupa, pihaknya pun mengimbau masyarakat yang akan pergi berlibur pada momen Nataru kali ini untuk membekali diri dengan pengetahuan kebencanaan dengan mengenali potensi ancaman bencana di wilayah sekitar.
“Silakan diakses aplikasi Inarisk Personal yang sudah dibuat oleh BNPB itu juga sudah di-overlay dengan kajian risiko bencana dari BNPB. Karena situasinya ada berada di curah hujan sangat tinggi, lengkapi dengan info BMKG yang akan menerbitkan peringatan dini setiap 3 jam sampai level kecamatan,” tuturnya.
“Ini sangat penting buat para wargi yang akan berlibur gitu ya. Dan ini juga sudah connect dengan GPS, jadi tidak hanya katakanlah di Jawa Barat, kalau kita berlibur ke mana pun, ini langsung ditembaknya adalah di lokasi kita berada,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini