“Alokasi sampel dilakukan pada 14.400 haji di tujuh titik pengamatan, yakni Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelombang satu, Makkah Pra-Armuzna, Armuzna, Makkah Pasca-Armuzna dan Madinah gelombang dua,” jelasnya.
Joko mengatakan, indeks kepuasan jemaah haji selama lima tahun sejak 2019 hingga 2024 umumnya mengalami kenaikan, namun sempat mengalami penurunan di tahun 2023.
“Tahun 2019 indeks kepuasan ada di angka 85,91, kemudian tahun 2020 hingga 2022 sempat ditiadakan karena COVID-19, dan tahun 2022 indeks kepuasan ada di angka 90,45. Di tahun 2023 sempat menurun menjadi 85,83, dan tahun 2024 ini kembali meningkat jadi 88,20,” paparnya.
Joko menyebut, keberadaan petugas haji yang memberikan informasi termasuk paling banyak diapresiasi jemaah.
“Cara pengaturan jemaah haji juga diapresiasi, akses dan kecepatan petugas haji dalam merespons jemaah juga paling banyak mendapatkan penghargaan dari jemaah. Selain itu, dengan adanya inovasi Kawal Haji juga menjadi apresiasi dari jemaah,” sebutnya.
Menurutnya, semua jenis layanan haji telah mencapai kriteria sangat memuaskan, kecuali layanan tenda dan konsumsi Armuzna yang masih memerlukan banyak perbaikan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini