“Kemudian, yang keempat itu durasi. Puting beliung di wilayah kita selalu kurang dari 10 menit. Gak ada yang melampaui durasinya 10 menit,” terangnya.
Erma mengatakan, bahwa angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang sudah memenuhi keempat faktor tersebut. Selain itu, fenomena angin kencang itu terlihat jelas di satelit awan sehingga memperkuat kepastian bahwa fenomena itu merupakan tornado.
“Mata badainya terlihat dari satelit awan, ya berarti tornado dong. Karena kalau puting beliung gak bisa terdeteksi dari satelit awan, awannya itu gak kelihatan,” ucapnya.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat memasuki musim penghujan. Alangkah lebih baik, mencari tempat berlindung bila melihat awan gelap di langit yang bergerak dengan cepat.
“Intinya harus waspada kalau sudah ada awan gelap dan sebagainya nih, awan itu bergerak dengan cepat, awan mendungnya itu, maka itu bisa dipastikan ada angin kencangnya. Cuma kita gak tau muter atau enggaknya kan, jadi kita sendiri yang harus waspada,” katanya.
Untuk diketahui, beradasarkan data terkini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, terdapat lima kecamatan yang terdampak bencana di dua wilayah tersebut yakni Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Rancaekek, dan Kecamatan Cicalengka.
Di Kabupaten Sumedang, terdapat 13 unit pabrik dan 10 rumah warga yang rusak. Sementara di Kabupaten Bandung, terdapat 4 pabrik dan 87 rumah warga yang rusak. Rumah warga yang rusak berada dalam kategori rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak berat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini