bukamata.id– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menyiapkan hanggar budidaya maggot di 151 kelurahan di Kota Bandung. Budidaya larva dari lalat tentara hitam (black soldier fly/BSF) itu diharapkan bisa mengolah lebih dari 151 ton sampah organik di kewilayahan.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menargetkan, budidaya maggot dapat mengolah 1 ton sampah organik per hari di satu kelurahan. Nantinya, hanggar maggot berdiri di tanah seluas 10 x 10 meter.
“Pembangunan hanggar maggot di kelurahan-kelurahan harus diakselerasi, tentu ini bisa mengatasi penumpukan sampah organik,” ujarnya saat rapat koordinasi Penanganan Sampah pada Masa Darurat Sampah di Balai Kota Bandung, Senin 20 November 2023.
Untuk pengelolanya berasal dari program padat karya pengolahan sampah organik. Sebanyak 604 orang direkrut untuk menjadi petugas pengolah sampah organik yang disebar ke 151 Kelurahan di Kota Bandung. Selain itu, juga terdapat 50 orang pendamping.
Ema juga mengatakan, saat ini tengah menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Gedebage. Di TPS ini akan disiapkan 10 mesin gibrik mini dan budidaya maggot. Diharapkan dapat mengelola lebih dari 38 ton sampah per hari.
“Di sana (TPS Gedebage) sampah diolah, mulai maggot, kompos hingga pencacah mesin gibrik ada 10 mesin. Mudah-mudahan akhir November selesai,” kata Ema.
Ema mengungkapkan, saat ini TPS Gedebage masih dalam tahap persiapan. Dalam waktu dekat juga akan disiapkan biofoam untuk kandang maggot.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dudy Prayudi mengatakan sampai 19 November 2023 masih terdapat 4 TPS yang overload, data tersebut berkurang dari sebelumnya 8 TPS. Keempat TPS tersebut yakni di Gedebage, Batu Rengat, Taman Holis dan Ciwastra.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini