bukamata.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) membuka Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan Pertama di Sekretariat PWI Jawa Barat, Jalan Wartawan, Lengkong, Kota Bandung.
Menteri Kemdikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim menyebut pendirian SJI ini karena menilai dunia jurnalisme saat ini tengah bersaing dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurutnya, perkembangan teknologi yang ada saat ini bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme di Indonesia.
Nadiem juga berpesan agar para wartawan tetap menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi informasi.
“Tentunya teknologi telah merubah segala aspek daripada sektor jurnalisme. Disruptif kondisinya. Tapi itu bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme. Kita harus berkompetisi dengan AI sekarang. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, kita harus menulis dengan hati nurani, karena itu yang tidak dimiliki oleh mesin kecerdasan buatan,” kata Nadiem, Selasa (6/20.
Nadiem mengaku sempat dibuat pusing oleh beberapa publikasi berita online atau daring yang mengasumsikan bahwa dirinya sebagai pembaca yang sedang mengikuti isu tertentu. Menurut Nadiem, publikasi media The Economist yang menurutnya lebih enak untuk dibaca.
“Itu setiap orang dijelaskan, bahkan orang terkenal pun dijelaskan siapa dia. Seolah-olah pembaca tidak mengetahui hal itu. Itu adalah standar jurnalisme yang perlu diterapkan, sehingga masyarakat pun naik tingkat literasinya. Sekarang misinformation, disinformasi menjadi sangat rentan di masyarakat, karena tidak ada standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat,” jelasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini