bukamata.id – Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes menjadi instrumen penting dalam menggerakkan perekonomian pedesaan. Selain sebagai salah satu sumber pendapatan asli desa (PADes), BUMDes juga dapat membuka lapangan kerja sekaligus sumber pendapatan warga setempat.
Posisi BUMDes yang begitu krusial untuk perekonomian desa menjadi salah satu latar belakang Pemda Provinsi Jabar bergerak cepat mengembangkan badan usaha di desa-desa.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jabar, jumlah BUMDes di Jabar terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2018, ada 3.695 BUMDes di Jabar dari 5.311 desa. Sedangkan pada 2023, jumlah BUMDes di Jabar bertambah menjadi 5.311 BUMDes.
Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar intens mengelar sejumlah kegiatan untuk memperkuat kualitas BUMDes.
Salah satunya adalah Sakola Bisnis Desa (SABISA) melalui Bimbingan Teknis, Sekolah Lapang dan Temu Bisnis dengan melibatkan peran para expertise bidang kewirausahaan dan tematik bisnis sebagai source of knowledge atau sumber keuilmuan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat DPM-Desa Jabar, R Nurtafiyana menuturkan, selain fokus pada pengembangan BUMDes, pihaknya memberikan atensi besar untuk meningkatkan kapasitas pengelola BUMDes.
“Peningkatan itu dilakukan melalui Sakola Bisnis Desa (SABISA) dan CEO BUMDesa yang merupakan upaya mengembangkan BUMDes berbasis karakteristik dan kebutuhan,” ucapnya.
“CEO BUMDes ini juga menjadi konseptor perubahan manajemen BUMDes, agar BUMDes mampu menjadi salah satu wujud kemandirian ekonomi desa dengan menggerakkan unit-unit usaha yang strategis bagi usaha ekonomi kolektif desa sesuai potensi desa yang dimiliki,” imbuhnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini