Dadang berharap, pemberian kadeudeuh ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para penggiat dan pelatih.
“Semoga ini bisa lebih dimanfaatkan oleh para penggiat yang mendapatkan kadeudeuh dari Pemkab Bandung. Kami merasa bangga dan terima kasih kepada para penggiat dan pelatih di ajang FORNAS yang memperoleh kadeudeuh,” imbuhnya.
Pihaknya pun melihat antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan olahraga rekreasi itu tumbuh sangat tinggi.
“Maka kedepan, sarana olahraga itu perlu kita perhatikan di masing-masing kecamatan. Dari beberapa kebutuhan itu mana yang wajib dan pilihan, kita akan programkan. Insya Allah tahun 2025, ada dua kecamatan yang kita perhatikan sarana olahraganya, yaitu Cicalengka dan Ciparay,” bebernya.
Dadang mengatakan, intervensi anggarannya bisa melalui desa. Sebab, di desa juga ada duta KORMI. “Duta KORMI ini bisa memfasilitasi mengguide semua para penggiat yang ada di masing-masing desa,” ujarnya.
Dadang mengungkapkan potensi olahraga masyarakat ini sangat luar biasa. Dari 88 inorga, sekitar 56 inorga di Kabupaten Bandung sudah terbentuk.
“Ini suatu potensi yang sangat luar biasa,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan KORMI ini berada di lapisan masyarakat desa atau yang dilaksanakan di masyarakat.
“Tantangan kedepan, bahwa Pemkab Bandung harus memfasilitasi sarana olahraga yang berada di masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Kang DS menyebutkan saat ini sudah terbentuk duta KORMI di 270 desa dan 10 kelurahan, dan pemerintah sudah memberikan intervensi anggaran di desa dan kelurahan tersebut.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini