bukamata.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) melaksanakan bimtek koordinator enumerator pendataan lingkup KUKM Kabupaten Bandung tahun 2024 di Hotel Grand Sunshine Soreang, Selasa (30/7/2024).
Bimtek yang dilaksanakan selama empat hari itu, hari pertama diikuti sebanyak 150 peserta/koordinator lapangan dan tiga hari berikutnya masing-masing diikuti 100 peserta/enumerator di Kabupaten Bandung. Total keseluruhan pesertanya 450 orang yang bergerak dalam bidang koperasi dan pengembangan usaha/UMKM.
Melalui bimtek itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung Dindin Syahidin berharap ada solusi untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung.
“Selama 3,3 tahun saya jadi Bupati Bandung, salah satu program unggulan kita, bagaimana mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ucap Dadang.
Dengan intervensi anggaran, kata Dadang, yaitu di mana Pemkab Bandung menggulirkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Kenapa program ini digulirkan, karena saya berharap warga masyarakat Kabupaten Bandung tidak terjebak oleh bank emok dan pinjaman online (pinjol),” ujarnya.
Dampak dari bank emok dan pinjol itu, menimbulkan dampak yang luar biasa, di antaranya timbul angka perceraian yang cukup tinggi di kabupaten Bandung, yaitu mencapai 10.000 pasangan.
“Setelah diteliti, 70 persen penyebabnya karena bank emok, selain penyebab ekonomi,” ucapnya.
Menurutnya, ekonomi menjadi salah satu penyebab, sehingga pemerintah hadir melalui kebijakan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini