“Yang sudah mengikuti pelatihan di Dinas Ketenagakerjaan, nantinya akan mendapatkan sertifikasi sesuai dengan keahliannya, skill dan kemampuannya. Jika mereka ingin jadi pengusaha modalnya pun sudah disiapkan melalui program pinjaman dana bergulir tadi,” katanya.
Dadang menegaskan, jika ingin menjadi pengusaha sukses, pertama harus memiliki keberanian yang diimbangi dengan keilmuan. Sehingga keilmuan itu didapat melalui pendidikan atau sekolah. Selain itu, kedua kejujuran dan ketiga tanggungjawab.
Menghadapi Indonesia Emas itu, kata Dadang, ketiga riset and development. Hal itu untuk mengetahui berapa yang ingin menjadi pelaku UMKM, pegawai pabrik, pembudidaya ikan, tukang las, petani, dan lain-lain.
“Jika semua proses itu bisa berjalan, saya yakin semua masyarakat Kabupaten Bandung bisa sejahtera,” katanya.
Keempat, institusi yang kuat. Harus ada soliditas yang kuat baik perorangan maupun organisasi. Kelima, pengelolaan keuangan yang baik.
“Melalui bimtek yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UKM ini semoga bisa menghasilkan keilmuan yang sesuai dengan peruntukannya. Saya berharap bukan hanya seremonial saja, tetapi ada hasilnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.
Dadang pun berharap koperasi ini, bukan koperasi simpan pinjam, tetapi lebih diarahkan koperasi produktif. Artinya ada hasil usaha yang dilakukan oleh anggota koperasi.
“Setelah bimtek ini ada follow up yang berkelanjutan. Diimplementasikan di lapangan,” katanya.
Dadang juga berharap kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengadakan demplot. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan dari 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung itu, ditargetkan dalam waktu dua sampai tiga bulan kedepan atau paling lambat dua bulan, yaitu Agustus dan September 2024 ada launching pengembangan usaha.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini