Tren positif itu terlihat pada pilar pemerintah, didorong oleh indikator online services index dan skor e-participation index yang sudah baik, meski dari sisi masyarakat, terlihat adanya sedikit penurunan dari tahun 2021 hingga 2022.
Berdasarkan hasil skor per indikator, penurunan terjadi pada indikator rasio guru dan siswa di pendidikan dasar, serta kemudahan dalam menemukan pekerja dengan keterampilan baik.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid mengatakan, keberhasilan transformasi digital, tidak hanya diukur dari kecepatan adopsi teknologi, tetapi sejauh mana kemampuan memastikan inklusivitas dan dampak konkretnya pada ekonomi lokal.
Dalam hal ini, Kemenkomdigi berkomitmen untuk terus mengawal setiap perkembangan itu, melalui kebijakan yang berbasis data, seperti yang tercermin dalam indeks TDN.
Seiring dengan proses transisi yang sedang dijalani bersama, seluruh instansi baik pemerintah pusat dan daerah tentu sedang mengelaborasi kembali arah kebijakan, strategi, dan program kerja ke depan untuk mendukung RPJPN, RPJMN, dan Rencana Strategis periode baru.
Meutia berharap, indeks itu dapat menjadi referensi penting bagi pemerintah, akademisi, dan seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan sinkronisasi kebijakan dan strategi menuju transformasi digital yang lebih terukur dan berdampak.
“Semoga Indeks Transformasi Digital Nasional dapat menjadi landasan kokoh bagi semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan ekosistem digital yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan, demi kemandirian dan kedaulatan digital Indonesia,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini