Jika dikaji berkaitan dengan tiga pilar, kata Basri, yaitu Pancasila termasuk butir-butir Pancasila dan dikaitkan dengan proses penafsiran Pancasila sesuai dengan Al-Qur’an ini sudah tepat.
“Maka sangat luar biasa dan ini (buku Bedas Manunggal) sangat inspiratif,” ujarnya.
Termasuk bagi dunia pendidikan, kata Basri, pendidikan Pancasila menjadi pembelajaran di sekolah, terkait dengan ideologi dan penguatan mental serta spiritual pada anak-anak generasi muda penerus bangsa.
“Ini sangat luar biasa dan sangat inspiratif betul melihat buku karya Kang DS ini,” imbuhnya.
Basri pun melihat kepemimpinan Kang DS itu sangat konsen pada peningkatan kualitas generasi bangsa. Menariknya lagi, karya bukunya itu dikolaborasikan dengan ayat-ayat Al-Qur’an.
“Secara spiritual dan agama untuk membentuk karakter anak bangsa. Anak bangsa harus memahami betul makna filosofi dari Pancasila itu karena butir-butir Pancasila ini sudah sesuai dengan yang ada di Al-Qur’an,” jelasnya.
Bagi Basri, bahwa sosok Bupati Bandung itu adalah sebuah terobosan, bukan hanya pada sisi spiritual, juga sisi pendidikan juga sangat konsen.
“Menariknya, tidak melupakan akar budaya kesundaan yang menjadi barometer untuk meneruskan pada sisi karakter kesundaan. Apalagi kita lahir di Sunda. Maka karakter budaya Sunda itu bisa menjadi salah satu kolaborasi yang sangat luar biasa,” tuturnya.
Bukan hanya pada sisi mental, spiritual, karakter, akhlak untuk anak bangsa. Tapi dari sisi proses pemaknaan Pancasila, ini akar kebudayaannya tidak dilupakan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini