“Jadi setiap tahun diukur kinerja PNS jadi kami ranking 1 mengalahkan semua kemennterian, lembaga negara, ratusan pemerintahan daerah,” ucapnya.
Kang Emil mengungkapkan, seluruh inovasi yang dilahirkan Pemprov Jabar tersebut dirinya sebar luaskan ke seluruh pemerintah daerah dan lembaga yang ada di Indonesia.
“SIPD untuk kita menganggarkan itu bikinan sini. Mendagri mah enak ga ngeluarin uang, mengcopy dari kita. Tapi kita mah senang berarti kan ada gagasan baik dari kita yang dipraktekan dimana mana,” ungkapnya.
“Kita ga mau senang sendiri, kita bagi-bagi aja silahkan karena dikurangi kompetisi perbanyak kolaborasi karena kita sama sama NKRI,” sambungnya.
Kang Emil mengatakan, dirinya juga membuat aplikasi bernama tunjangan remunerasi kinerja atau TRK. Aplikasi tersebut mampu mengetahui sesuai atau tidaknya kinerja atau Tupoksi para PNS.
“Caranya sederhana tiap sore PNS harus ngisi apa yang dia kerjakan lengkap dengan buktinya, komputer akan nanya kalau rapat mana notulensinya, kalau kamu kerja lapangan mana foto selfienya. Orang yang tidak pernah hadir tentulah dia tidak pernah bisa mengisi. Yang rajin amplopnya tebal, ketauan malas amplopnya tipis, adil kan,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga membuat sebuah sistem yang bisa menghindarkan praktik jual beli jabatan yang kerap menyandung kepala daerah bernama Merit Sistem.
“Saya juga bisa memberantas korupsi dengan aplikasi lain yaitu namanya Merit sistem. Jadi di Jawa Barat ada sistem merit yang membuat tidak ada lagi jual beli jabatan, tidak ada lagi KKN jabatan asal disiplin terhadap ini, ini sistemnya komputer semua,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini