“Kita juga ingin melakukan proses literasi proses transaksinya. Selama ini kita bertransaksi menggunakan uang cash atau uang tunai, maka di Jelajah Kuliner Nusantara ini kita memperkenalkan untuk terbiasa menggunakan proses pembayaran digital,” katanya.
Seperti diketahui, BSI memiliki komitmen kuat dan berkelanjutan dalam mendorong pelaku UMKM meningkatkan kapabilitas dan kapasitas usahanya.
Upaya strategis tersebut dilakukan baik melalui pendampingan pengembangan usaha, kemudahan akses pembiayaan, penguatan ekoistem melalui UMKM Center, hingga pemberian sertifikasi halal.
“Langkah pengembangan UMKM terus dilakukan di antaranya membangun BSI UMKM Center untuk hub UMKM bisnis matching dan upgrade skills. BSI juga memfasilitasi 1.000 sertifikasi halal gratis untuk UMKM bidang kuliner,” ujar Anton.
Anton menyebut, BSI pun menyediakan pendampingan sertifikasi halal, kerja sama branding dan transaksi pembayaran, serta penjualan produk Portal UMKM dan Salam Digital.
Yaitu Platform yang digunakan untuk mendukung pelaku UMKM Indonesia meningkatkan kualitas produk lokal agar dapat berkompetisi di pasar global.
Hingga Maret 2024, pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp46,62 Triliun tumbuh 12,40% year on year. Dimana saat ini jumlah customer UMKM di BSI mencapai lebih dr 900 ribu, untuk di area Jawa Barat sendiri pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp5,24 Triliun atau sekitar 11,24% portofolio UMKM secara nasional.
Khusus untuk di Bandung, segmen UMKM BSI tumbuh pesat pada sektor perdagangan, pengolahan, perantara keuangan, kesehatan dan pendidikan karena memang Jawa Barat khususnya Bandung memiliki uniqueness dari sisi demografi dan potensial ekonomi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini