Ia mengimbau bahwa perbedaan mungkin terjadi dalam menentukan awal bulan Ramadan yang disebabkan oleh perbedaan metode hisab atau pengamatan bulan.
Bey berpesan agar masyarakat selalu mengedepankan sikap saling menghormati dan toleransi antar sesama umat muslim sehingga hal ini menjadi peluang untuk memperkuat persatuan, persaudaraan, dan kebersamaan.
Sementara itu Ketua Baznas Jabar Anang Jauharuddin bersama Wakil Ketua II Baznas Jabar, Ali Khosim, hadir langsung untuk mendoakan Jabar agar selalu dalam lindungan-Nya dan mengikhtiarkan warga Jawa Barat untuk mensucikan harta melalui zakat dan infak
“Semoga ikhtiar kita saat ini, menjadi amalan yang akan membantu kita senantiasa dalam lindungan Allah swt. Salah satu amalan yang mampu menolak bala adalah sedekah, oleh karena itu penting bagi Baznas Jabar untuk selalu mensosialisasikan nikmat berzakat dan sedekah kepada masyarakat Jawa Barat” tutur Anang.
Sebagai wujud komitmem Baznas Jabar mengembangkan zakat sebagai instrumem keadilan sosial, dalam pengelolannya Baznas Jabar juga selalu mengedepankan pelayanan terbaik baik untuk muzaki maupun mustahik.
Salah satunya kehadiran Baznas Jabar disini juga menyediakan ambulance beserta tim medis agar kegiatan Istighotsah kondusif dan nyaman. Selain itu, dana infak yang terkumpul pada hari ini akan dikelola menjadi program pendistribusian dan pendayagunaan untuk mensejahterakan masyarakat Jawa Barat serta menjadi solusi saat Jawa Barat dilanda bencana.
Di lokasi yang sama, Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei menuturkan bahwa salah satu tujuan dari istigasah kubra, yaitu persatuan dan kesatuan dalam rangka menghadapi bulan Ramadan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini