“Investasi yang datang ke Jabar lima tahun terakhir selalu ranking satu menandakan bahwa investor senang. Karena infrastrukturnya sangat lengkap, produktivitas warganya sangat tinggi dan tata tertib administrasi sangat cepat dalam pengurusan yang namanya dokumen hukum investasi. Di dalamnya ada kerja-kerja insan pengayoman,” jelasnya.
Hal itu juga dibuktikan dengan jumlah pendaftar perusahaan tahun 2023 mencapai 22.000. Padahal di tahun sebelum hanya 5-10 ribu saja. Menurut Kang Emil, hasil ini juga tak terlepas dari reformasi birokrasi oleh insan pengayoman dari Kanwil Kemenkumham di Jabar.
“Makanya tidak heran pendaftaran hak cipta dan hak paten kekayaan intelektual jumlahnya paling banyak. Satu orang Jabar kreatif banyak berkarya, dua sadar hukum, termasuk saya akan mendaftarkan kekayaan intelektual di bulan Oktober. Kekayaan intelektual skincare buat laki-laki,” paparnya.
“Ini hasilnya perbaikan-perbaikan di berbagai sektor ketaatan hukum ini hasilnya. Ranking 1 keterbukaan informasi publik. Sehingga kami tidak ada rahasia negara yang sifatnya publik kami sembunyikan. Ranking Jabar 2018 indeks demokrasi ranking 32 , tahun ini melompat menjadi ranking 5 besar terbaik indeks demokrasi Indonesia. Selanjutnya indeks kebebasan pers.
Di sisi lain, Kang Emil juga mengungkapkan hal terberat dalam masa kepemimpinannya di Jabar yaitu saat hadirnya pandemi Covid-19 yang membuat 15.000 warga Jabar meninggal dunia.
Untuk mengenang para pahlawan Covid-19 tersebut, Kang Emil membangun sebuah monumen yang terletak di Jalan Surapati, Kota Bandung.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini