bukamata.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi memastikan seluruh biaya perawatan pasien keracunan massal bakal ditanggung pemerintah lewat APBD. Tim untuk melakukan verifikasi pembayaran kini tengah dibentuk.
Kepala Dinkes Cimahi, Mulyati mengatakan, ratusan warga tersebut mengalami keracunan dari dua jenis makanan di dalam nasi boks. Sebab berdasarkan hasil uji laboratorium di Labkesda Jawa Barat, terdapat dua jenis makanan mengandung bakteri.
Sampel makanan yang diperiksa itu di antaranya nasi putih, telur balado, sambal, perkedel jagung, ayam suwir, ikan tuna isian panada, ayam isian burger, salada bokor, capcay. Termasuk teh botol dan sampel air pun diperiksa.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi, telur balado mengandung bakteri Staphylococcus Aureus dan perkedel jagung mengandung bakteri Salmonlla,” kata Mulyati seperti dikutip pada Rabu (2/8/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati mengatakan pasien keracunan makanan yang masih dirawat hanya menyisakan satu orang. Sedangkan sisanya sudah dipulangkan karena sudah dinyatakan sembuh.
“Pasien yang dirawat hanya menyisakan 1 orang di ICU, memiliki penyakit penyerta. Mudah-mudahan segera sembuh. Kita fokus menangani para pasien,” kata Mulyati kepada wartawan pada Senin (31/7/2023).
Mulyati menjelaskan, sebelumnya tercatat ada 364 warga yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan yang dibawa dari sebua kegiatan yang dihadiri salah satu Anggota DPRD Kota Cimahi. Jumlah itu melebihi jumlah peserta yang diundang, yaitu sekitar 335 orang.
“Untuk yang hadir kan ada 350 orang, tapi lantaran ada satu nasi boks dimakan ramai-rami berempat atau satu keluarga, jadi semuanya masuk ke RSUD Cibabat,” jelas Mulyati.
Selain itu, lanjutnya, ada juga pasien yang sebelumnya hanya menjalani rawat jalan harus rawat inap. Debab mereka kembali merasakan gejala mual, muntah, dan diare setelah mereka pulang ke rumahnya masing-masing.
“Awalnya ada yang sudah masuk IGD rawat jalan, terus diperbolehkan pulang oleh dokter. Tapi setelah pulang ke rumahnya dia merasakan diare yang hebat, sehingga jumlah pasiennya terus bertambah dan lebih banyak,” ucapnya.