Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Gelar Juara di Tangan, Bobotoh Diimbau Tak Hadir di Laga Tandang Lawan Persita

Senin, 12 Mei 2025 20:30 WIB

Cuaca Panas Tak Surutkan Semangat Jemaah Haji Kloter 6 JKS, Fokus Ibadah dan Persiapan Menuju Mekkah

Senin, 12 Mei 2025 20:09 WIB

13 Nyawa Melayang dalam Ledakan Pemusnahan Amunisi Usang di Garut, DPR RI Minta Pertanggungjawaban

Senin, 12 Mei 2025 19:40 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Gelar Juara di Tangan, Bobotoh Diimbau Tak Hadir di Laga Tandang Lawan Persita
  • Cuaca Panas Tak Surutkan Semangat Jemaah Haji Kloter 6 JKS, Fokus Ibadah dan Persiapan Menuju Mekkah
  • 13 Nyawa Melayang dalam Ledakan Pemusnahan Amunisi Usang di Garut, DPR RI Minta Pertanggungjawaban
  • Bobotoh Jadi Korban Pemerasan, Pelaku Ditangkap saat Operasi Pekat Lodaya
  • Persib Sudah Juara Tetap Ganas, Kocijan: Kami Tak Kenal Kata Kalah
  • Korban Ledakan Bom Kadaluarsa di Garut Bertambah, Jadi 13 Orang
  • Kodam III Siliwangi Buka Suara soal Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut
  • Tragedi di Garut: Belasan Warga Jadi Korban Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Senin, 12 Mei 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Disdik Jabar Kaji 89 Temuan Pemalsuan Dokumen PPDB 2023

Putra JuangKamis, 3 Agustus 2023 18:13 WIB
Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya. Foto: Istimewa

bukamata.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) akan mengkaji terkait temuan dokumen yang diduga dipalsukan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Pasalnya, jumlah temuan kembali bertambah 9 kasus.

Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya mengatakan, 80 kasus dokumen palsu PPDB 2023 sebelumnya sudah ditemukan Pemprov Jabar. Namun dalam evaluasi lanjutan, pihaknya kembali menemukan kasus serupa.

“Kami menemukan 89 kasus yang diduga menggunakan dokumen tidak asli. Tapi kami harus melakukan pengkajian lebih lanjut. Kami mohon waktu,” kata Wahyu di Kota Bandung, Kamis (3/8/2023).

Menurut Wahyu, seluruh kasus tersebut tidak tersebar di 27 kabupaten/kota. Pihaknya hanya mendapati 89 kasus pemalsuan dokumen itu dari 15 kabupaten/kota.

Baca Juga:  Bek Persib Bandung Targetkan Clean Sheet di Kandang Persebaya Surabaya

“Tidak seluruhnya di sekolah-sekolah, hanya ada di 28 sekolah,” ujat Wahyu.

Wahyu merinci, 28 sekolah yang ditemukan kasus itu terbagi lagi. Ada yang ditemukan di sekolah unggulan yang notabene pusat kota, begitu juga sebaliknya.

Lebih jauh, pihaknya menemukan dokumen yang dipalsukan agar anaknya bisa masuk sekolah tertentu. Padahal tanpa dipalsukan pun, anaknya bisa masuk sekolah itu.

“Jadi variasinya tidak hanya di sekolah unggulan, ada yang bukan unggulan. Tidak selalu yang berada di pusat kota,” tuturnya.

Wahyu menambahkan, dokumen yang dipalsukan oknum orangtua murid yaitu Kartu Keluarga (KK). Meski begitu, ia tak menampik cara pemalsuan dokumen yang digunakan tersebut cukup canggih.

Baca Juga:  94 Peserta PPDB di Kota Bandung Palsukan KK, Akan Ditindak Jalur Hukum

“Kalau kami QR kode, jadi bukan QR kode dari disdukcapil. Jadi dia buat dan tersambung kepada url seolah-olah disdukcapil. Sehingga verifikator bisa jadi (terkelabui),” tambahnya.

Wahyu berharap, semua pihak untuk bersabar lebih dahulu terkait dengan temuannya itu. Mengingat pihaknya akan melakukan verifikasi lebih lanjut.

“Mudah-mudahan dalam waktu ke depan kami bisa meyakini data mana yang fiktif dan asli. Kami mohon waktu,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengambil tindakan tegas terhadap pemalsu dokumen PPDB 2023. Tercatat ada 80 dokumen yang dipalsukan dalam PPDB Jabar dan akan dilaporkan ke polisi.

Baca Juga:  Mengintip Sepak Terjang Pj Bupati dan Wali Kota di Bandung Raya, Dua Daerah di Luar Prediksi

Ridwan Kamil mengatakan, penemuan 80 dokumen palsu itu didapatkan setelah penutupan PPDB 2023 Jabar beberapa hari kemarin. Oknum orang tua siswa menggunakan dokumen palsu supaya sang anak bisa masuk sekolah pilihannya.

“Setelah 4700-an siswa dengan domisili palsu dibatalkan keikutsertaannya, ditemukan sekitar 80-an kasus pemalsuan syarat PPDB 2023, dengan modus mengedit secara elektronik QR code Kartu Keluarga (KK) yang link nya masuk ke website dukcapil palsu,” ujar Kang Emil, sapaannya lewat akun Instagram pribadinya, Selasa (1/8/2023).

Disdik Jabar Featured pemalsuan dokumen PPDB 2023 Wahyu Mijaya
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Cuaca Panas Tak Surutkan Semangat Jemaah Haji Kloter 6 JKS, Fokus Ibadah dan Persiapan Menuju Mekkah

Senin, 12 Mei 2025 20:09 WIB

13 Nyawa Melayang dalam Ledakan Pemusnahan Amunisi Usang di Garut, DPR RI Minta Pertanggungjawaban

Senin, 12 Mei 2025 19:40 WIB

Bobotoh Jadi Korban Pemerasan, Pelaku Ditangkap saat Operasi Pekat Lodaya

Senin, 12 Mei 2025 18:40 WIB

Korban Ledakan Bom Kadaluarsa di Garut Bertambah, Jadi 13 Orang

Senin, 12 Mei 2025 16:00 WIB

Kodam III Siliwangi Buka Suara soal Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut

Senin, 12 Mei 2025 15:40 WIB

Tragedi di Garut: Belasan Warga Jadi Korban Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa

Senin, 12 Mei 2025 15:20 WIB
Terpopuler

Ekonomi Jabar Melesat Lampaui Nasional, Terasa Gak? Masa Gak?

Senin, 12 Mei 2025 12:40 WIB

Mahasiswi ITB Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi Dibebaskan, Aspek Kemanusiaan Jadi Pertimbangan

Senin, 12 Mei 2025 09:30 WIB

Cuaca Panas Tak Surutkan Semangat Jemaah Haji Kloter 6 JKS, Fokus Ibadah dan Persiapan Menuju Mekkah

Senin, 12 Mei 2025 20:09 WIB

Tragedi di Garut: Belasan Warga Jadi Korban Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa

Senin, 12 Mei 2025 15:20 WIB

Jejak Panjang Tatar Sunda: Dari Kerajaan Kuno Hingga Lahirnya Provinsi Jawa Barat

Sabtu, 3 Mei 2025 10:30 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.