bukamata.id – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Barat menegaskan perannya sebagai pelopor peningkatan peradaban bangsa melalui penyelenggaraan Akademi Kader DMI Jawa Barat 2025.
Acara ini berlangsung pada 20–21 September 2025 di Resort Sangga Buana, Cipanas-Cianjur, dan diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari pengurus DMI, pimpinan DMI kabupaten/kota, serta pimpinan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) se-Jawa Barat.
Mengusung tema “Paradigma Baru Pergerakan DMI – Menjadikan Masjid Sebagai Pelopor Peningkatan Peradaban Bangsa”, akademi ini menjadi respons atas situasi sosial yang memprihatinkan, termasuk maraknya aksi anarkis. DMI Jabar meyakini solusi mendasar dapat ditemukan melalui masjid sebagai pusat pergerakan umat.
Menata Ulang Pola Pikir dan Standar Sukses Masyarakat
Ketua PW DMI Jabar, K.H. Mohammad Mansur Syaerozi, menegaskan kunci kemajuan Jawa Barat adalah menata ulang pola pikir dan perilaku masyarakat. Menurutnya, standar kesuksesan sejati bukan kekayaan atau kemewahan yang dipamerkan, melainkan ketakwaan dan kebermanfaatan bagi sesama.
“Kita perlu menata ulang standar impian sukses seseorang. Standar impian bukanlah kekayaan, kemewahan, dan kekuasaan yang lantas dipamer-pamerkan (flexing), melainkan menjadi insan yang bertakwa dan memberi manfaat kepada orang lain,” ujar K.H. Mansur dalam keterangannya, Senin (22/9/2025).
Visi ini sejalan dengan kepedulian sosial Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Karena itu, DMI Jabar telah menyusun kurikulum pengajaran yang akan disebarluaskan melalui masjid dan majelis taklim. Kurikulum ini berfokus pada upaya menjadikan Jawa Barat sebagai wilayah yang makmur sandang, pangan, papan, serta aman dan berilmu pengetahuan.
Masjid Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah
Sekretaris PW DMI Jabar yang juga Ketua SC acara, Lutfi Hermawansyah, menyebut kurikulum tersebut menjadi inti materi dalam Akademi Kader DMI. Para kader diharapkan mampu menyampaikan dan mengajarkannya kembali kepada jemaah di wilayah masing-masing.
“Akademi ini adalah wadah bagi kami untuk menyebarkan kurikulum yang akan menjadi fondasi baru bagi pergerakan DMI. Harapannya, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah ritual, tapi juga pusat pendidikan, sosial, dan ekonomi,” jelas Lutfi.
Senada dengan pandangan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Dudu Rohman, menegaskan pentingnya peran strategis masjid.
“Masjid bukan hanya sekadar tempat ibadah ritual, tapi juga harus memiliki fungsi-fungsi sosial dan ekonomi,” tegasnya.
Deklarasi Sangga Buana DMI Jawa Barat 2025
Acara ditutup dengan pembacaan Deklarasi Sangga Buana DMI Jawa Barat yang memuat lima komitmen penting:
- Menjadi pelopor dalam meningkatkan ketakwaan dengan menata ulang pola pikir dan perilaku.
- Menjadikan masjid dan majelis taklim sebagai pusat pergerakan pendidikan sosial dan kemasyarakatan.
- Meningkatkan kebersamaan untuk mewujudkan eksistensi dan kemanfaatan bagi masyarakat.
- Menjalin kebersamaan dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain yang memiliki visi sama.
- DMI se-Jawa Barat berkomitmen menjadi pelopor peningkatan peradaban bangsa.
Dengan penyelenggaraan Akademi Kader DMI Jawa Barat 2025 ini, diharapkan masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga penggerak utama peningkatan peradaban bangsa.