Johan menyebut, saat ini sudah banyak penelitian di bidang apapun yang memanfaatkan perkembangan AI.
“Memang AI itu digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan sesuatu dan lebih produktif. Kita tanamkan hal itu ke mahasiswa, sehingga mereka kritis akan hal itu,” imbuhnya.
“Mereka juga harus bisa memberikan manfaat ke masyarakat sekitarnya, dengan bantuan AI ini bisa menjadi pelengkap untuk permasalahan di masyarakat. Hal tersebut juga memang menjadi Visi Binus Fostering and Empowering The Society,” tambahnya.
Johan mengatakan, Binus University memiliki program 2,5 tahun kuliah dan bisa langsung berkarier. Program ini pun didukung oleh lebih dari 8.000 perusahaan yang bekerja sama dengan Binus University baik di Bandung, luar Bandung dan luar negeri.
“Binus Bandung kira-kira sekitar 600-800 mahasiswa setiap tahunnya yang mengikuti program 2,5 tahun langsung menggapai karir,” ungkapnya.
Binus University pun terus bergerak maju untuk menciptakan dampak positif dalam memperkuat ekosistem inovasi di dalam kampus hingga masyarakat sekitar di Bandung dan Jawa Barat.
Dengan begitu, setiap insan Binus University mampu menyumbangkan berbagai solusi sebagai jawaban atas tantangan teknologi seperti AI melalui kreativitas digital yang tak terbatas.
“Kami ingin menginspirasi komunitas – komunitas di sekitar Bandung dan Jawa Barat untuk menjadi lebih sadar dan terlibat dalam isu-isu terkait dengan perkembangan kreativitas dan AI di Indonesia melalui apa yang mahasiswa buat sehingga bisa berdampak bagi ekonomi sekitar,” ujar Deputy Campus Director – Academic, Research & Student Development Binus Bandung, Dr. Rudy Aryanto.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini