“Ini jelas sebuah pekerjaan besar yang dapat dipastikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ucapnya.
Daddy mengatakan, melihat keterbatasan kemampuan keuangan yang ada, praktis penanganan jalan di Jabar harus dilakukan secara bertahap. Misalnya, kondisi sekarang dijadikan titik nol, lalu target penyelesaiannya disusun menjadi 10 tahun.
“Artinya, dibutuhkan dukungan anggaran untuk merekonstruksi jalan sekitar 150 km per tahun. Dengan asumsi kebutuhan biaya Rp 10 miliar per kilometer saja, berarti dibutuhkan biaya sekitar Rp1,5 triliun per tahun,” bebernya.
“Itu hanya untuk rekonstruksi 10% jalan yang umur teknisnya sudah habis. Padahal, jalan lainnya pun butuh biaya pemeliharaan rutin. Jadi, memang dibutuhkan anggaran yang cukup besar jika jalan-jalan di Jabar tidak ingin lebih ambyar,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini