Ledia menyebutkan, bahwa keterampilan itu dibutuhkan agar kemampuan anak-anak yang menjadi peserta ini bisa meningkat.
“Cara mereka bermain, memahami alat-alat nya dan ketika kualitas performance mereka sudah baik bisa kita support untuk tampil lebih luas lagi,” tandasnya.
Sementara itu. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arief Syaifudin mengatakan acara Bisa Fest ini bertujuan untuk mendorong musik hadroh yang ada di Kota Bandung.
“Kota bandung ternyata mempunyai komunitas hadroh yang begitu banyak, tentunya di generasi-generasi Z. Tentu ini harus kita dorong, musik hadroh ini saya melihat musik yang sangat unik dan ini bisa menjadi perform yang kedepannya itu bisa menjadi daya tarik wisata. Tentunya saya pikir ini mempunyai potensi yang sangat besar,” beber Arief.
Kemudian, kata Arief, lewat acara ini, musik hadroh bisa dikenal luas oleh masyarakat. Musik hadroh ini juga menurutnya membawa pesan-pesan religius.
“Lalu juga musik hadroh ini bisa jadinya dikenal oleh masyarakat luas, karna musik hadroh ini tidak hanya bermain musik tpi juga ada pesan untuk menyampaikan tentunya pesan yang Allah sampaikan kepada kita sebagai makhluknya. Jadi ada pesan pesan yang sifatnya religius,” paparnya.
Arief berharap, musik hadroh ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan. Baik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk bisa melihat perform.
“Saya berharap nanti Kota Bandung mengadakan satu kegiatan ini, bahkan kenapa tidak kolaborasi dengan rampak kendang misalnya tradisional, sehingga menjadi alternatif destinasi wisatawan domestik maupun juga manca negara,” pungkasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini