Komandan Vertical Rescue Indonesia Tedi Ixdiana juga menjelaskan, Jembatan ini memiliki bentangan sepanjang kurang lebih 140 meter yang dibangun dengan konstruksi gantung dan diresmikan pada pekan pertama Februari 2024 lalu.
Tedi menambahkan, jembatan gantung sepanjang 140 meter dibangun dengan teknologi sederhana temuan dari Vertical Rescue Indonesia. Total waktu pembangunannya hanya membutuhkan kurang lebih 2-3 minggu pengerjaan.
“Ini jembatan gotong royong, dengan teknologi sederhana yang didukung oleh EIGER Adventure, material batu kali yang diambil dari sekitar sungai seberat 1,5 ton dibenamkan ke dalam pondasi, total ada 10-12 batu dibenamkan, lalu diikat sling baja yang saling mengikat. Terima kasih untuk para masyarakat dan Prajurit Brigif 13 Kostrad yang bahu-membahu membangun dan nantinya akan merawat jembatan ini,” kata Tedi.
Ia menyebut Jembatan gantung di Desa Cisempur menjadi jembatan ke-185 di 19 provinsi yang dibangun oleh ia dan timnya yang juga merupakan rangkaian dari ekspedisi 1.000 Jembatan Gantung untuk Indonesia oleh Vertical Rescue Indonesia.
“Jembatan ini dibangun bersama EIGER, Prajurit Brigif 13 Kostrad dan ribuan masyarakat. Hasil gotong royong semua pihak, warga Desa Cisempur dan Mandalahurip tidak perlu memutar jauh lagi untuk sekolah, mengajar, berkebun dan beraktivitas,” ujarnya.
Kolonel Inf Jimmy T.P. Sitinjak yang Ikut meresmikan jembatan Danbrigif Raider 13/Galuh Rahayu juga mengucapkan terima kasihnya untuk seluruh pihak yang terlibat.
“Kolaborasi semua pihak, termasuk oleh pasukan prajurit Brigif 13 Kostrad, saya ucapkan terima kasih, terbangunnya jembatan ini adalah doa masyarakat. Kesulitan masyarakat untuk sekolah, mengajar, menjual hasil bumi karena harus memutar jauh, kini sudah teratasi. Jarak dua desa jadi lebih dekat tanpa perlu menyeberang sungai menumpang rakit bambu,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini