bukamata.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) terus melakukan pendampingan eksplorasi temuan benda-benda purbakala.
Temuan yang terus dilakukan eksplorasi di antaranya batu Sanghyang di Pasirlandak, Dusun Cigalagah, Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang.
Kabid Kebudayaan Disparbudpora Sumedang, Budi Akbar mengatakan, batu-batu berukuran besar tersebut dapat mengeluarkan suara dengan notasi yang berbeda-beda. Secara jenis struktur batuan yang biasa disebut Columnar Joint ini rupanya bukan batuan biasa.
Terlebih, struktur batuan ini memiliki dampak ilmu pengetahuan yang sangat tinggi sehingga dapat menarik para akademisi untuk mengetahui lebih dalam mengenai fenomena struktur batuan tersebut.
“Jadi ada sebuh istilah yang dinamakan columnar joint, yang mana itu adalah salah satu fenomena struktur geologi yang terdiri dari kolom-kolom poligonal. Biasanya berbentuk batang-batang poligonal persegi delapan, persegi enam dan tersusun relatif seragam dengan rapi,” kata Budi, Senin (24/6/2024).
“Akan tetapi saya merasa aneh ketika melihat columnar joint yang ada di Pasir Landak ini tidak tersusun rapi, padahal biasanya kan tersusun,” tambahnya.
Kemudian berdasarkan literatur, sambung Budi, fenomena Columnar Joint terbentuk dari lava dingin dengan proses jutaan tahun yang lalu terus menjadi batu, sehingga memiliki struktur yang sama.
“Columnar Joint ini ada yang dimanfaatkan oleh manusia dan ada yang tidak, yang dimaksud tidak dimanfaatkan itu masih murni yang berada di alam dan belum tersentuh oleh manusia. Akan tetapi setelah saya cek langsung ke lokasi, dan kemudian saya pukul beberapa baru ternyata berbunyi,” tuturnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini