bukamata.id – 71 nelayan masih terjebak di dermaga besi bekas PT Sumber Baja Prima (SBP), Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mereka belum bisa dievakuasi lantaran terkendala ombak besar setinggi 3 hingga 5 meter.
Humas Basarnas Jakarta, Ramli Prasetyo mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan dua metode evakuasi puluhan nelayan yang terjebak di dermaba Tegalbuleud tersebut.
“Semalam kami berdiskusi dengan Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari. Ada dua opsi yang bisa dilakukan. Pertama, jika memungkinkan, kita akan menggunakan perahu nelayan untuk merapat ke dermaga dan mengevakuasi korban dari sana,” kata Ramli, Kamis (17/10/2024).
Namun, evakuasi dengan menggunakan kapal masih sulit dilakukan mengingat situasi gelombang tinggi masih menghantam perairan Tegalbuleud.
Adapun opsi kedua yaitu menggunakan helikopter. Opsi ini paling aman untuk mengevakuasi puluhan nelayan tersebut.
“Jika menggunakan helikopter, kita akan membawa mereka ke Ujunggenteng, tepatnya di lokasi Sat Radar. Ini menjadi opsi paling aman saat ini, mengingat merapat ke dermaga Tegalbuleud belum memungkinkan,” jelas Ramli.
Dilaporkan insiden terjebaknya para nelayan tersebut terjadi pada Rabu (16/10/2024) pagi WIB. Mereka terjebak akibat akses yang terputus akibat ombak besar. Bahkan ada tiga nelayan yang dilaporkan hilang.
“Kami terus memantau kondisi cuaca dan berharap gelombang segera menurun agar kapal-kapal nelayan dapat membantu evakuasi. Untuk saat ini, evakuasi melalui Ujunggenteng lebih memungkinkan,” pungkasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini