“Peninggalan Bupati sebelumnya APBD Kabupaten Bandung hanya Rp 4,6 triliun. Hanya dalam waktu 3 tahun, Kang DS mampu menaikkan APBD menjadi Rp 7,4 triliun. Ini prestasi luar biasa dan jarang terjadi,” ungkap Umar.
Belum lagi soal capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada saat Dadang Supriatna dilantik menjadi Bupati Bandung pada 2021, PAD Kabupaten Bandung hanya Rp 960 miliar. Namun Kang DS mampu menggenjot PAD hingga mencapai Rp 1,4 triliun, walau sempat terkendala kondisi covid-19.
Kebijakan Dadang Supriatna membangun 5 RSUD juga menjadi bukti bahwa ia pemimpin yang lebih mementingkan kebutuhan dasar masyarakat. Pada periode pertama, Kang DS lebih mementingkan membangun layanan dasar seperti RSUD, sekolah, infrastruktur jalan serta membangun perekonomian masyarakat.
“Kang DS satu-satunya kepala daerah yang memberikan insentif bagi 17 ribu guru ngaji sebesar Rp 109 miliar per tahun. Selain itu, ia juga memberikan BPJS gratis bagi 400 ribu warga miskin dan pekerja rentan. Itu bukti keberpihakannya pada masyarakat,” jelasnya.
Anggota Forum Konstituen, Imam Dzohiri juga berharap masyarakat harus jeli dan objektif dalam memilih. Jangan sampai salah pilih karena nanti yang menjadi korban adalah masyarakat Kabupaten Bandung.
Ia menyebut yang sudah jelas memiliki track record kinerja dan prestasi yang moncer hanya Dadang Supriatna.
“Kang Dadang Supriatna atau Kang DS lah yang hingga kini konsisten dan berkomitmen untuk mengawal semangat perubahan di Kabupaten Bandung,” ungkap Imam.
Imam juga mengajak masyarakat agar waspada dengan para begal perubahan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini