bukamata.id – Sejumlah driver ojek online (Ojol) dari aplikasi Grab Bike menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor manajemen grab, di Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Senin (22/1/2024).
Ketua Pengurus Daerah (PD) Federasi Serikat Pekerja Transportasi Nusantara (FSPTN) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar, Ahmad Ilyas Prayogi, mengatakan, dalam aksi unjukrasa tersebut ada 10 poin tuntutan.
Pertama, kata dia, para driver meminta manajemen memecat oknum karyawan yang diduga merendahkan pimpinan daerah FSPTN-KSPSI.
“Ini bukan masalah pribadi, tapi ini menyangkut institusi, lembaga makanya kita melakukan aksi,” ujar Ahmad Ilyas, Senin (22/1/2024).
Selain itu, pihaknya juga meminta agar menghentikan penerimaan mitra Grab karena jumlahnya sudah terlalu banyak.
“Karena jumlahnya sudah terlalu banyak, sudah tidak sebanding antara jumlah mitra dengan orderan yang ada,” katanya.
Berikut 10 poin tuntutan para driver Ojol Grab Bike.
1. Pecat oknum karyawan grab yang terbukti melakukan kesalahan dan merendahkan harkat martabat Ketua Pimpinan Daerah FSPTN-KSPSI AGN ATUC.
2. Stop Pendaftaran Mitra Grab yang terus menerus.
3. Tinjau kembali double order yang melahirkan konflik antara cs & driver
4. Evaluasi kembali aturan ketentuan BPJSTK yang diperuntukan untuk Mitra Grabbike.
5. Evaluasi kembali potongan 20% serta transparansi kejelasan rincian (potongan di luar20%).
6. Kembalikan hak IDR dan Saldo driver yang telah PM.
7. Buka kembali PM permanen driver yang bukan fatal/ kesalahan tindak pidana.
8. Hilangkan aturan wajib atribut yang mengakibatkan PM karena tidak sesuai dengan aturan Permenhub No 12 Tahun 2019.
9. Tinjau kembali manfaat pinjaman on line (Julo) dan dampak terhadap pribadi-pribadi driver karena dirasa kurang bermanfaat terhadap upaya wirausaha mandiri dan cenderung mengarahkan driver pada pinjaman on line dibandingkan dengan menabung.
10. Permudah pengurusan order fiktif dan tinjau kembali penggantian dari order fiktif dari double order serta double pelaporan order fiktif yang nyata nya selalu hanya mendapat satu saja dari pengembalian kerugian akibat order fiktif.
Diketahui, aksi unjuk rasa tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, para driver datang menggunakan sepeda motor dengan satu mobil komando.
Selain itu, para driver Ojol ini datang sambil membawa bendera serikat dan spanduk berisi poin-poin tuntutan mereka terhadap manajemen Grab.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini