bukamata.id – PT Migas Utama Jabar (Perseroda) atau MUJ menyiapkan sejumlah strategi prioritas dalam menjalankan bisnis minyak dan gas bumi (Migas).
Seiring rencana pengembangan lapangan dan eksplorasi untuk mengatasi terjadinya penurunan produksi yang terjadi secara alamiah atau natural decline di Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Java (ONWJ), upaya perbaikan fasilitas jalur distribusi pipa minyak dan gas bumi telah dilakukan.
Perseroan bersama PHE ONWJ sebagai operator tetap berkomitmen menjaga kesinambungan produksi migas Wilayah Kerja (WK) ONWJ.
Sekadar diketahui, MUJ melalui anak usaha PT Migas Hulu Jabar (MUJ) ONWJ merupakan pengelola Participating Interest (PI) 10% di WK ONWJ.
Pada tahun 2023 sampai 2026, WK tersebut menghadapi tantangan penurunan produksi secara alamiah dan keharusan untuk melakukan perbaikan fasilitas produksi dan distribusi minyak dan gas bumi karena umur teknis dan kelayakan. Perbaikan fasilitas sudah direncanakan sejak tujuh tahun lalu, hanya saja perbaikan baru dilakukan secara masif pada 2023 – 2026.
“Lapangan ONWJ ini sudah berumur 30 tahun lebih atau mengalami aging facility. Sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan,” ucap Direktur Utama PT MUJ, Punjul Prabowo dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).
Menurutnya, natural decline merupakan hal wajar dalam dunia migas. Penurunan produksi migas bisa terjadi karena adanya perbaikan dan perawatan sumur dan fasilitas produksi, baik yang berkala maupun yang tidak direncanakan.
Sehingga, pengeluaran yang dilakukan merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keberlangsungan produksi dan menjaga keamanan operasi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini