bukamata.id – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Gitalis Dwi Natarina menekankan bahwa KTP memang memiliki peran penting sebagai identifikasi, namun tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
Hal itu disampaikan Gita KDI menanggapi pernyataan Dedi Mulyadi yang menolak program “obral kartu” dalam Pilgub Jabar dengan mengusulkan penggunaan KTP sebagai satu-satunya kartu yang diperlukan.
“KTP hanyalah alat identifikasi warga, sementara Kartu Jabar Bahagia kami adalah solusi nyata yang dirancang untuk langsung memberikan manfaat kepada masyarakat,” ucap Gita dalam keterangan resminya, Kamis (3/10/2024).
“Kami tidak sekadar mengeluarkan kartu untuk administratif. Kartu Jabar Bahagia memberikan akses langsung ke program-program spesifik seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan penghargaan bagi guru ngaji, yang tidak bisa dicapai hanya dengan KTP,” tambahnya.
Gita menjelaskan bahwa Kartu Jabar Bahagia tidak dimaksudkan untuk menggantikan KTP, melainkan untuk melengkapi dan memperkuat layanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“KTP tidak dapat menjawab kebutuhan spesifik masyarakat, seperti akses kesehatan yang lebih baik, insentif ekonomi, dan dukungan pendidikan bagi santri dan siswa,” jelasnya.
“Kartu Jabar Bahagia didesain untuk memberikan manfaat langsung yang terukur bagi semua kalangan, dari guru ngaji, petani, hingga wirausaha muda,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Gita mengungkapkan bahwa Kartu Jabar Bahagia terintegrasi dengan sistem digital dan teknologi terbaru yang memungkinkan program-program kesejahteraan berjalan dengan lebih efisien dan transparan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini